Berikut sejarah singkat mengenai penyebaran agama Islam di Indonesia yang dilengkapi teori, cara menyebarnya hingga latar belakang atau alasan mengapa agama ini sangat mudah diterima oleh masyarakat Indonesia.
Ilustrasi penyebaran agama Islam di Indonesia lengkap dengan sejarahnya (Foto: Pixabay.com/1175images) |
Asifbaart.web.id - Agama Islam di Indonesia kini memang menjadi mayoritas yang dipekuk oleh masyarakat Nusantara. Hadirnya muslim dan muslimat di Indonesia tidak serta merta ada secara instan.
Namun banyak dai yang berdakwah untuk menyebarkan agama Islam dari berbagai daerah dengan sejumlah cara mereka tersendiri sehingga Islam dapat diterima oleh masyarakat di Indonesia.
Dari situlah banyak pelajaran yang tak boleh dilupakan oleh para penerus bangsa. Pasalnya sejarah Islam di Indonesia merupakan hal yang unik dan menarik. Disamping menjadi salah satu faktor pemersatu bangsa, islam juga memberikan nuansa baru di Indonesia.
Hal tersebut dibuktikan dengan interaksi Agama Islam di Indonesia yang bisa bersatu padu dengan budaya lokal, seperti bentuk tempat ibadah (masjid), hingga tata cara yang mengiringi ritual keagamaan.
Misalnya, masjid di Demak. Masjid ini merupakan perpaduan dari budaya lokal dengan masjid, begitu pula upacara sekatenan di Yogyakarta setiap bulan Maulud. Upacara sekatenan ini yang tidak terpisahkan dari budaya lokal yang terpadu dengan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Jika diteliti lebih jauh, banyak sekali keunikan yang menarik dalam islam di Indonesia. Oleh Azyumardi Azra fenomena tersebut dikatakan sebagai bentuk akomodasi Islam di Indonesia. Dia membagi Islam dalam konteks tradisi besar dan tradisi kecil.
Tradisi besar adalah yang mengandung ajaran-ajaran pokok Islam, seperti syahadat, sholat, dan puasa. Disamping tradisi besar itu, terdapat tradisi kecil yang mengiringinya, seperti membawa obor ketika malam-malam ganjil setelah tanggal 20 Ramadhan untuk mencari Lailatul Qadar. Dinamika inilah yang terjadi di Indonesia, sehingga warna keislaman lebih bervariasi dibandingkan ditempat asalnya.
Saat islam datang, kepulauan di Indonesia sudah mempunyai peradaban yang bersumber kebudayaan asli pengaruh dari peradaban Hindu-Budaha dari India, yang penyebaran pengaruhnya tidak merata. Di Jawa telah mendalam, di Sumatera merupakan lapisan tipis, sedang dipulau-pulau lain belum terjadi. Meski demikikan, islam dapat cepat menyebar. Hal itu disebabkan Islam yang dibawa oleh kaum pedagang maupun para da’i dan ulama’.
Bagaimanapun keislaman para da’i dan ulama’ masa awal, mereka semua menyiarkan suatu rangkaian ajaran dan cara serta gaya hidup yang secara kualitatif lebih maju dari pada peradaban yang ada. Dalam bidang perenungan teologi monoteisme dibandingkan teologi politeisme, kehidupan masyarakat tanpa kasta, juga dalam dalam sufisme islam lebih maju dan lebih mendasar dari pada mistik pribumi yang dipengaruhi mistik Hindu-Budha. Demikian pula dalam pengembangan intelektual dan keseniaan
1. Teori Masuknya Islam ke Indonesia
- Teori Gujarat: Teori ini dipelopori oleh ahli sejarah Snouck Hurgronje, menurutnya agama Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang Gujarat pada abad ke-13 masehi.
- Teori Persia: P.A Husein Hidayat mempelopori teori ini, menyatakan bahwa agama Islam dibawa oleh pedagang Persia (Iran), hal ini berdasarkan kesamaan antara kebudayaan islam di Indonesia dengan Persia.
- Teori Mekkah: Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia langsung dibawa para pedagah Mekkah, teori ini berlandaskan sebuah berita dari China yang menyatakan jika pada abad ke-7 sudah terdapat perkampungan muslim di pantai barat Sumatera.
2. Masuknya islam di Indonesia
A. Masuknya Islam sejak Abad ke-7 Masehi
Sebagian ahli sejarah menyebut jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia sudah dimulai sejak abad ke 7 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada berita yang diperoleh dari para pedagang Arab. Dari berita tersebut, diketahui bahwa para pedagang Arab ternyata telah menjalin hubungan dagang dengan Indonesia pada masa perkembangan Kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7.
Dalam pendapat itu disebutkan bahwa wilayah Indonesia yang pertama kali menerima pengaruh Islam adalah daerah pantai Sumatera Utara atau wilayah Samudra Pasai. Wilayah Samudra Pasai merupakan pintu gerbang menuju wilayah Indonesia lainnya. Dari Samudra Pasai, melalu jalur perdagangan agama Islam menyebar ke Malaka dan selanjutnya ke Pulau Jawa.
Pada abad ke 7 Masehi itu pula agama Islam diyakini sudah masuk ke wilayah Pantai Utara Pulau Jawa. Masuknya agama Islam ke Pulau Jawa pada abad ke 7 Masehi didasarkan pada berita dari China masa pemerintahan Dinasti Tang. Berita itu menyatakan tentang adanya orang-orang Ta’shih (Arab dan Persia) yang mengurungkan niatnya untuk menyerang Kaling di bawah pemerintahan Ratu Sima pada tahun 674 Masehi.
Baca Juga: Cara Menambahkan Menu Dark Mode di Blogger Tema Vio Magz: Tinggal Copas Script Ini!
B. Masuknya Islam sejak Abad ke-11 Masehi
Sebagian ahli sejarah lainnya berpendapat bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia dimulai sejak abad ke 11 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada bukti adanya sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang berada di dekat Gresik Jawa Timur. Batu nisan ini berangka tahun 1082 Masehi.
C. Masuknya Islam sejak Abad ke-13 Masehi.
Di samping kedua pendapat di atas, beberapa ahli lain justru meyakini jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia baru dimulai pada abad ke 13 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada beberapa bukti yang lebih kuat, di antaranya dikaitkan dengan masa runtuhnya Dinasti Abassiah di Baghdad (1258), berita dari Marocopolo (1292), batu nisan kubur Sultan Malik as Saleh di Samudra Pasai (1297), dan berita dari Ibnu Battuta (1345). Pendapat tersebut juga diperkuat dengan masa penyebaran ajaran tasawuf di Indonesia.
Baca Juga: Catat! Ini Urgensi Literasi Media di Era Digital dari Jenis, Komponen dan Konsepnya
3. Sejarah Penyebaran Islam di Indonesia
Pada masa kedatangan agama Islam, penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang Arab dibantu oleh para pedagang Persia dan India. Abad ke 7 Masehi merupakan awal kedatangan agama Islam. Pada masa ini, baru sebagian kecil penduduk yang bersedia menganutnya karena masih berada dalam kekuasaan raja-raja Hindu-Budha.
Masuknya Islam ke Indonesia dan proses penyebarannya berlangsung dalam waktu yang lama yaitu dari abad ke 7 sampai abad ke 13 Masehi. Selama masa itu, para pedagang dari Arab, Gujarat, dan Persia makin intensif menyebarkan Islam di daerah yang mereka kunjung terutama di daerah pusat perdagangan.
Di samping itu, para pedagang Indonesia yang sudah masuk Islam dan para Mubaligh Indonesia juga ikut berperan dalam penyebaran Islam di berbagai wilayah Indonesia. Akibatnya, pengaruh Islam di Indonesia makin bertambah luas di kalangan masyarakat terutama di daerah pantai.
Baca Juga: Trik Khusus untuk Menghilangkan Kode ?m=1 atau ?m=0 Pada Url Blogger: Mudah dan Langsung Hilang!
Pada akhir abad ke 12 Masehi, kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya mulai merosot. Seiring dengan kemunduran pengaruh Sriwijaya, para pedagang Islam beserta para mubalighnya kian giat melakukan peran politik. Misalnya, saaat mendukung daerah pantai yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Sriwijaya.
Menjelang berakhirnya abad ke 13 sekitar tahun 1285 berdiri kerajaan bercorak Islam yang bernama Samudra Pasai. Malaka yang merupakan pusat perdagangan penting dan juga pusat penyebaran Islam berkembang pula menjadi kerajaan baru dengan nama Kesultanan Malaka.
Pada awal abad ke 15, kerajaan Majapahit mengalami kemerosotan, bahkan pada tahun 1478 mengalami keruntuhan. Banyak daerah yang berusaha melepaskan diri dari kerajaan Majapahit. Pada tahun 1500, Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa.
Berkembangnya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam ini kemudian disusul berdirinya Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Di luar Jawa juga banyak berkembang kerajaan yang bercorak Islam seperti Kesultanan Ternate, Kesultanan Gowa, dan kesultanan Banjar.
Melalui kerajaan-kerajaan bercorak Islam itulah, agama Islam makin berkembang pesat dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Agama Islam tidak hanya dianut oleh penduduk di daerah pantai saja, tetapi sudah menyebar ke daerah-daerah pedalaman.
4. Cara Penyebaran Islam di Indonesia
Tersebarnya Islam keindonesia adalah melalui jalur - jalur sebagai berikut:
Perdagangan, disamping menjajahkan barang dagangannya, para pedagang berdakwah tentang agama islam di sela - sela waktunya dengan cara yang sederhana.
Perdagangan, disamping menjajahkan barang dagangannya, para pedagang berdakwah tentang agama islam di sela - sela waktunya dengan cara yang sederhana.
- Perkawinan, para pedagang islam umumnya merupakan orang-orang kaya dan terpandang dengan budi bahasa yang santun dan jujur. Oleh karena itu, penduduk setempat tertarik untuk menikahkan putri-putrinya dengan para pedagang muslim tersebut. Atau sebaliknya, para pedagang muslim yang menikahkan kerabat perempuannya dengan para penguasa lokal. Karena pernikahan tersebut, maka terbentuk keluarga Islam yang kemudian berkembang menjadi perkampungan muslim.
- Pendidikan, Penyebaran melalui cara pendidikan umumnya dilakukan oleh para ulama yang datang ke Indonesia untuk menyebarkan Islam. Para ulama tersebut kemudian mendirikan pesantren atau sekolah. Keberadaan pesantren dan sekolah pada akhirnya mengarahkan penduduk di kawasan tersebut untuk memeluk Islam.
- Melalui Politik, Proses penyebaran Islam secara politis, umumnya melalui para penguasa. Karena mereka mempunyai pengaruh besar dalam masyarakat, maka keberadaannya sangat disegani oleh rakyat. Hal ini berakibat semakin luas pengaruh politiknya, semakin luas pula penyebaran pengaruh Islam.
- Kesenian, Sunan Kali Jaga mempergunakan banyak cabang seni untuk menyebarkan agama islam misalnya, seni arsitektur, gamelan, wayang, nyanyian, dan seni busana.
- Tasawuf, Tasawuf ialah ajaran atau cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tasawuf lebih memudahkan orang yang telah mempunyai dasar ketuhanan lain untuk mengerti dan menerima ajaran agama Islam. Disamping itu, ajaran tasawuf ini memelihara unsur-unsur budaya sebelum Islam diteruskan dalam kehidupan Islam, sehingga Islam mudah diterima oleh masyarakat. Ajaran tasawuf ini banyak di jumpai dalam cerita-cerita babad dan hikayat masyarakat setempat. Beberapa tokoh penyebar tasawuf diantaranya: Hamzah Fansuri, Syamsuddin, Syekh Abdul Shamad, dan Nurdin al-Raniri.
5. Alasan Agama Islam Mudah Diterima Masyarakat Indonesia
- Proses penyebaran Islam di Indonesia berjalan dengan cepat karena didukung faktor-faktor berikut:
- Syarat masuk agama Islam tidak berat, yaitu dengan mengucapkan kalimat syahadat.
- Upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana.
- Islam tidak mengenal sistem kasta.
- Islam tidak menentang adat dan tradisi setempat.
- Dalam penyebarannya dilakukan dengan jalan damai.
- Runtuhnya kerajaan Majapahit memperlancar penyebaran agama Islam.
Islam masuk ke Indonesia dan penyebarannya pun dilakukan secara damai. Banyak teori yang menjadi dasar masukmya islam ke Indonesia. Ada sebagian ahli menyatakan bahwa islam masuk pada abad ke-7 ada yang berpendapat pada abad ke-11 dan ada pula yang berpendapat pada abad ke-13.
Penyebaran agama islam di Indonesia dilakukan dengan banyak cara. Contohnya melalui perdagangan, perkawinan, pendidikan, kesenian dan lain-lain. Agama islam dapat menyebar secara cepat karena banyak faktor yang mendukung. Misalnya di agama islam tidak mengenal sistem kasta, syarat masuk islam sangatlah mudah, islam tidak menentang adat istiadat, upacara dalam islam sederhana dan lain-lain.
Itulah penjelasan singkat mengenai sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia yang telah dirangkum Asifba Art dari berbagai sumber.*****
Komentar0
Jaga attitudemu saat berkomentar